A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Rokok
menjadi salah satu permasalahan yang tidak pernah tuntas bila dibicarakan
tentang cara penanganan yang tepat. Bagi beberapa pria di Indonesia, rokok
membentuk suatu kebudayaan tersendiri, mereka pasti akan merokok ketika sedang
menunggu atau merokok sebelum atau sesaat setelah makan. Hal ini dibuktikan
dengan fakta, bahwa sekalipun banyak orang sadar akan bahaya rokok bagi
kesehatan mereka, masih banyak orang yang tetap bersikeras meneruskan
kebiasaannya merokok.
Rokok memang
telah terbukti secara ilmiah dapat merusak kesehatan dan jika dilihat dari segi
ekonomi, rokok juga telah mengurangi pendapatan seseorang yang seharusnya dapat
digunakan untuk membeli berbagai makanan yang sehat
dan bergizi, atau digunakan untuk biaya sekolah dan berbagai hal lain yang penting. Tinginya konsumsi rokok dipercaya dapat menimbulkan implikasi negatif yang sangat luas, tidak saja terhadap kualitas kesehatan tetapi juga menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi. Konsumsi rokok jelas-jelas menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih lagi bagi keluarga miskin. Karena selaras dengan penjelasan sebelumnya, rata-rata pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. Masalah yang ditimbulkan oleh rokok tidaklah sebanding dengan kenikmatan sesaat yang diberikan. Fakta-fakta tersebut seharusnya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok, bukan hanya sekedar meningkatkan kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan dari rokok.
dan bergizi, atau digunakan untuk biaya sekolah dan berbagai hal lain yang penting. Tinginya konsumsi rokok dipercaya dapat menimbulkan implikasi negatif yang sangat luas, tidak saja terhadap kualitas kesehatan tetapi juga menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi. Konsumsi rokok jelas-jelas menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih lagi bagi keluarga miskin. Karena selaras dengan penjelasan sebelumnya, rata-rata pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. Masalah yang ditimbulkan oleh rokok tidaklah sebanding dengan kenikmatan sesaat yang diberikan. Fakta-fakta tersebut seharusnya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok, bukan hanya sekedar meningkatkan kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan dari rokok.
Masalah
rokok di Indonesia tampaknya memang tidak dapat lagi diatasi dengan hanya
sekedar mengingatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari merokok, entah
melalui seminar-seminar, penyuluhan, atau kampanye. Cara demikian nyatanya
tidak lagi ampuh memberikan efek takut atau jera kepada masyarakat Indonesia
untuk mengkonsumsi rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar